Jadi Capres pun Jokowi "Belum" Pantas

Illustrasi: politik/kompasiana


Adanya wacana ingin menyandingkan Jokowi dengan Ical yang dikemukan oleh petinggi Golkar Agung Laksono, dan ada juga keinginan Amien Rais untuk memasang Jokowi dengan Capres Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, saya menganggap wacana tersebut bukanlah hal yang serius, melainkan hanya olok-olok pokitik. Olok-olok politik ini dimunculkan karena semakin tingginya tingkat elektabilitas Jokowi di Bursa Capres 2014.

 Kenapa saya menganggap sebagai olok-olok politik, karena dengan menempatkan Jokowi sebagai Cawapres Ical atau Cawapres Hatta Rajasa, secara politis mereka ingin mengatakan Jokowi baru pantas dilevel Cawapres, meskipun elektabilitas Jokowi sebagai Capres ada diperingkat teratas. Saya yakin, dalam menanggapi wacana ini Jokowi hanya tersenyum, karena memang dia tidak pernah sibuk dengan urusan pencapresan ini.

 Masyarakat pun akan menanggapi wacana ini secara negatif, sekalipun nantinya wacana ini akan berubah menempatkan Jokowi sebagai Capres dan Ical atau Hatta sebagai Cawapres, meskipun wacana ini lebih patut dipertimbangkan, tetap saja akan mendapat respon negatif dari publik, karena jelas publik tidak menginginkan Jokowi disandingkan dengan Ical atau pun Hatta, karena track record kedua tokoh ini tidak patut disandingkan dengan Jokowi.

 Jokowi tidaklah pantas ditempatkan sebagai Cawapres, bahkan menurut saya Jokowi tidak pantas Nayapres di Pilpres 2014 nanti, bertarung dibursa Capres dengan kandidat Capres yang ada saat ini, biarkan dulu generasi Wiranto, Prabowo, Megawati, Ical, Hatta bertarung di Pilpres 2014 nanti, karena kalau Jokowi Nyapres maka akan mendapat respon negatif dari masyarakat.

Ada baiknya Jokowi Nyapres di 2019 nanti, karena dengan memyelesaikan tanggung jawabnya selama satu periode, maka Ketokohan Jokowi akan semakin terlihat dengan nyata, saat Jokowi maju menjadi Capres di 2019, Jokowi akan menghadapi lawan yang lebih seimbang.

 Jadi kalau ada wacana menempatkan Jokowi pada posisi Cawapres, itu hanyalah olok-olok politik, jangankan untuk menjadi Cawapres, untuk menjadi Capres aja di 2014, Jokowi belum perlu, karena lawan yang ada dibursa capres bukanlah lawan yang seimbang bagi Jokowi, kalau Jokowi maju Nyapres sekarang ini, maka kandidat capres lainnya jangan berharap akan menang, asumsi tersebut bukan hanya berdasarkan tingginya tingkat elektabilitas Jokowi saat ini, tapi karena calon-calon yang maju sekarang ini hampir rata-rata bukanlah Calon yang memang diharapkan masyarakat pada umumnya.

Masyarakat saat ini hanya menginginkan Jokowi menjadi Presiden, tapi tentunya hal ini menjadi sangat dilematis bagi Jokowi, tapi secara konsekwen, harusnya Jokowi selesaikan terlebih dahulu satunperiode Jabatannya, setelah itu barulah masuk di Bursa Capres 2019, dengan demikian masyarakat tidak bisa lagi mencari kelemahan dan kesalahan Jokowi.

1 komentar:

  1. Selamat malam Mas Aji.

    Saya sendiri berpendapat,jika Jokowi maju pilpres 2014 saya mengkhawatirkan Jokowi akan terlalu cepat naik dan nanti akan cepat pula 'jatuh'.

    Satu hal saja,Jokowi belum terbukti banyak sukses dengan DKI.Karena masa kerja belum selesai.

    Bekerja nyata dan berhasil dulu dengan DKI,maka 2019 akan dahsyat rakyat mendukung Jokowi jadi Presiden.

    salam hangat dari Riyadh yang lagi musim panas mas Aji.

    A.Suherman

    BalasHapus