Foto: Detik.com |
"Ada yang senang impor, tapi tidak mau diganggu impornya, mau minyak atau LPG. Saya akan ganggu. Pasti akan saya gigit itu orang," tambahnya.
Para penyuka impor yang disebutkan Jokowi saya analogikan seperti 'makelar kodok', tapi bukan makelar yang import kodok, melainkan penyuka import yang seperti kodok.
Mereka hanya muncul dimusim berbagai import komoditas kebutuhan masyarakat, seperti kodok muncul dimusim hujan, bersuka cita sambil bernyanyi untuk terus memanggil hujan.
Begitu juga para makelar kodok (mafia import), sampai komoditas yang tidak perlu di import pun tetap mereka import. Lihat saja Pacul pun sampai di import, padahal produk dalam negeri kualitasnya lebih bagus daripada import.
Para makelar kodok ini mana peduli kalau impor komoditas yang menjadi penyebab membengkaknya neraca perdagangan dan melebarnya defisit transaksi berjalan/current account defisit (CAD).
Mereka hanya berpikir tentang kepentingan kelompoknya, tidak pernah berpikir dampaknya pada negara dan masyarakat. Sekarang Jokowi tidak lagi peduli, Jokowi akan ganggu mereka, bahkan kalau perlu direbus dalam panci ala merebus kodok.
"CAD kita selalu mengganggu volatilitas rupiah. Ini karena ketergantungan yang besar terhadap impor, terutama minyak dan gas," tutur Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini sepintas terkesan marahnya terhadap makelar kodok sudah mencapai ubun-ubun. Namun, namanya makelar kodok tetap saja cengengesan seakan tak peduli.
Jokowi akan kondisikan para makelar kodok ini pada situasi yang serba salah, impor diturunkan dan dikurangi, regulasinya juga diperketat. Kalau biasanya makelar kodok bekerja dalam regulasi, sekarang peluang untuk itu akan semakin diperkecil.
Jadi benar-benar seperti kodok yang direbus didalam panci, mau keluar dari panci gak bisa, tetap bertahan malah direbus sampai matang. Begitulah cara Jokowi mengganggu para makelar kodok ini nantinya.
Para makelar kodok ini rerata adalah sekondan elit politik yang memanfaatkan mereka. Bisa bekerja dalam regulasi pun atas perantara elit politik yang ada dilingkaran Istana. Itulah yang membuat Jokowi begitu geram dengan makelar kodok ini, sehingga Jokowi sampai-sampai ingin menggigitnya.
Jokowi sudah kantongi nama-nama mereka, namun dia tidak bersedia membeberkannya. Ini hanya persoalan waktu saja, kalau sudah waktunya, dan habis kesabaran Jokowi, maka para makelar kodok ini akan digigit Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Sumber: https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/money/read/2019/11/29/062800326/jokowi--saya-tahu-siapa-yang-suka-impor-minyak?amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=15750398625138&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s