Tampilkan postingan dengan label Cerita HOT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita HOT. Tampilkan semua postingan

Demam Tidak Bisa Mencegah "Gairah" [Hot Story]

jpwcpffe.com



Demam Tidak Bisa Mencegah Gairah [Fever Leads to pleasure]
Ini terjadi saat saya bekerja di Timur Tengah dan masih virgin. Dimulai ketika saya membiarkan seorang teman pria tidur di tempat tidur saya karena dia sedang mengalami demam tinggi malam itu. Kami baru saja pulang makan malam bersama dengan teman-teman dan dia sudah terlihat tidak sehat untuk pulang. 
Saya membiarkan dia tidur di tempat tidur saya ketika kami mampir ke apartemen saya, sementara kami semua di ruang tamu ngobrol-ngobrol. Saya dan seorang roommate menempati sebuah apartemen one-bedroom. Akan tetapi saat semuanya pulang, saya tidak tega membangunkan dia yang tertidur lelap sehingga saya akhirnya tidur di sebelahnya. 
Tengah malam saya terbangun saat merasakan sentuhan dan pijatan menggairahkan di daerah-daerah intim saya. Ternyata tangan teman saya ini sudah menjelajahi tubuh saya. Tiba-tiba saya ingin make love saat itu juga. Hal yang menegangkan adalah roommate saya sedang tidur di tempat tidurnya sendiri tidak jauh dari kami yang sedang melakukannya dengan perlahan karena itu adalah pertama kali penetrasi bagi saya. 
Saya juga mencoba untuk tidak membuat suara gaduh yang bisa membangunkan roommate saya itu. Dia melakukannya dari belakang dan rasanya sangat menakjubkan. Itu bukan yang pertama dan terakhir bagi kami. Kami bertiga sering berada di apartemen bersama, dan saya dan pacar saya sering melakukannya bahkan ketika roommate saya sedang berada di rumah atau di kamar bersama kami. 
Suatu kali, kami pernah melakukan quickie saat orang tua saya sedang berkunjung dan mereka berada di ruang tamu. Kami sering nonton TV bersama dengan teman-teman tetapi tetap saling meraba di bawah selimut. Kemungkinan kami “tertangkap basah” adalah salah satu faktor yang menyenangkan.
CB, via e-mail
(foto: jpwcoffee.com)

Sumber: FHM Indonesia Edisi Agustus 2012

8 Tahun Aku Diperkosa [Hot Story]

illustrasi : Megapolitan Kompas



Selama delapan tahun aku terus diperkosa pamanku, kenapa bisa demikian ? Baiklah aku akan mulai kisahku ini dari delapan tahun silam.

Saat itu aku masih berusia 8 tahun, suatu hari aku diajak paman keladang untuk menemaninya, dengan segala keluguanku, Sama sekali aku tidak merasa curiga, karena aku masih terlalu kecil, Dan belum mengerti apa-apa.

Sampai ditengah sawah paman mengajakku untuk istirahat disaung, aku tetap tidak punya kecurigaan apa-apa, tapi betapa kagetnya aku, ketika paman memaksa Dan memperkosaku, aku begitu sedih, aku merasa sakit yang teramat sangat. Sejak itulah aku terus diperkosa selama 8 tahun, kenapa aku Katakan demikian, karena aku memang tidak pernah mau, sehingga hanya karena takut, aku cuma bisa pasrah. Perasaan sakit hati, benci semua menjadi satu tanpa bisa aku elakkan Sama sekali, selama itu pula aku selalu dalam perasaan yang tertekan dan dalam 1 minggu, aku bisa mengalami 2 kali perkosaan.

Ingin aku mengadu pada kedua orang tuaku tapi aku tidak berani, aku takut orang tuaku tambah terpukul lagi, kami memang tinggal menumpang Sama paman, ayah Dan ibuku merupakan buruh Tani paman, dengan kehidupan ekonomi yang serba terbatas, makanya kami tidak bisa melepaskan ketergantungan hidup Sama paman.

Sekarang usiaku sudah 16 tahun, aku tumbuh menjadi Gadis yang terbilang cukup cantik, tapi agak kurang dalam pergaulan, trauma perkosaan itu membuat aku menjadi Gadis yang tertutup Dan agak minder dalam pergaulan.

Beberapa hari lagi kata ayahku, Ada pemuda yang ingin melamarku, seharusnya aku senang mendengar kabar ini, tapi aku malah jadi penuh ketakutan, aku takut paman jadi marah Dan mengusir kami dari rumahnya, selain itu juga aku takut kalau suamiku kelak tahu kalau aku sudah tidak perawan lagi. Berbagai perasaan berkecamuk didalam dadaku, suatu hari aku ceritakan Sama paman tentang rencana lamaran tersebut, paman begitu marah, dia bilang : “Mana Ada laki-laki yang mau menikahi wanita yang sudah tidak perawan ” Aku begitu terpukul dengan ucapan paman tersebut, aku cuma bisa terdiam, hari itu dia kembali memperkosaku, itulah terakhir kali dia memperkosaku.

Sampailah hari lamaran itu tiba, semua keluarga kumpul dirumah paman, tapi paman tidak ikut hadir pada acara lamaran tersebut, aku juga tidak tahu apa yang menyebabkan paman tidak hadir, tapi bibi Dan anak-anaknya ikut hadir.

Saat itu aku begitu tertekan, berbagai perasaan takut itu kembali menghantuiku, terbayang perlakuan bejat paman sehingga aku begitu sedih dan tertekan, saat itu semua mata tertuju padaku, tiba-tiba aku histeris sambil terus menangis, semua yang ada diruangan itu panik melihatku, aku lari menghambur kepangkuan ibu, sambil terus menangis, dengan lembut ibu mengusap rambutku sambil menangis…
“Ada apa nduk…kok kamu menangis..seharusnya kamu itu senang kalau ada yang mau melamar kamu”
aku merasa begitu sejuk dibersujud dipangkuan ibu.
“Aku senang bu…tapi aku malu…”
“Malu kenapa nduk…apa karena calon suamimu lebih tua dari kamu…gak papa toh…yang penting dia sayang sama kamu…”
“Bukan karena itu bu…aku sedih dan takut karena….”
“Karena apa nduk…ayo ngomong…biar semua pada tahu…”
” Aku malu dan takut karena…aku sudah gak perawan bu…aku sudah diperkosa sama paman….”
Mendengar semua pengakuanku itu, semua tamu yang hadir didalam ruangan itu geger, terutama bibiku, dia begitu kaget hampir tidak percaya, dan langsung meninggalkan ruangan, begitu juga dengan anak-anaknya.

Aku cuma bisa pasrah setelah mengakui semua itu, apakah calon suamiku mau menerimaku atau tidak aku tidak hiraukan lagi. Tapi diluar dugaanku, calon suamiku tetap mau menerimaku apa adanya, dia juga merasa tambah kasihan melihat nasibku.

Hari itu juga paman langsung ditangkap polisi, karena ayahku langsung pergi melapor kekantor polisi, yang paling terpukul adalah ibu, karena dia tidak menyangka sama sekali kalau adiknya tega memperlakukan anaknya seperti itu.

Pernikahankupun di percepat, setelah pernikahan, aku dan kedua orang tuaku serta adik-adik, diboyong suami kerumahnya, sungguh aku merasa bahagia sekali, karena suamiku begitu mencintaiku.
cerita ini terinsfirasi oleh kisah nyata yang diberitakan Kompas.com yang berjudul ” 8 tahun aku diperkosa pamanku” (kalau tidak salah”
Semoga kisah ini bisa diambil manfaatnya, Dan bisa menjadi pelajaran yang berharga, juga agar kita bisa mengawasi anak-anak kita.

A Can't Miss Visit [Hot Story]






Beberapa tahun lalu saya sedang berada di Jakarta saat liburan hari besar untuk mengunjungi dan berkumpul dengan keluarga. Saya kebetulan bekerja di luar negeri. Setiap kali saya pulang, saya juga sering berkumpul dengan teman-teman eks SMA dan biasanya kami pergi clubbing bersama.

Akan tetapi kali ini, salah seorang teman kelas pria yang saya sukai sewaktu di sekolah dulu, menawarkan untuk menjemput saya untuk pergi ke club yang telah kami setujui. Setelah beberapa waktu di club itu, suasana menjadi panas dalam arti yang sebenarnya dan juga dalam arti kiasan. 

Setelah beberapa gelas tequila dan bir, saya akhirnya berdansa jarak dekat dengan pria ini. Tubuh kami saling menempel dan wajah kami hanya berjarak beberapa centimeter saja. 

Tidak tahan dengan situasi “panas” tersebut, kami memutuskan untuk menyelinap keluar meninggalkan teman-teman lain yang juga sudah tipsy, menuju apartemennya. 

Setelah kami sampai di sana, dia langsung mendaratkan sebuah ciuman liar di bibir saya, yang membuat saya sangat turn-on

Dia mengangkat saya sambil tetap menempelkan bibirnya di bibir saya, dan kami menuju kamar tidur. Di tempat tidur, dia dengan cepat melepaskan celana jins dan panties saya, dan dia memberikan servis oral yang luar biasa. 

Pengaruh alkohol membuat saya tidak lama orgasme dengan suara lantang. Setelah itu kami make love sampai kami berdua juga klimaks, dan saya untuk kedua kalinya. Setelah itu kami menghabiskan malam panjang itu berpelukan di tempat tidur. Setiap tahun jika saya pulang ke Jakarta, saya pastikan untuk mengunjungi dia untuk sebuah kunjungan yang tidak terlupakan.

Sumber tulisan : Majalah FHM (Rose, via e-mail) 
(Foto: Getty Images)