Tampilkan postingan dengan label misteri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label misteri. Tampilkan semua postingan

Kegagalan Bukanlah Sebuah Kematian




"setiap pengalaman yang tidak dinilai, baik oleh diri sendiri ataupun orang lain, akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan. Maka belajarlah kau menilai pengalamanmu sendiri” (Pramoedya Ananta Toer)

Kalau dikatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, rasanya tidaklah salah. Pengalaman gagal adalah guru untuk kita mencapai sebuah keberhasilan, begitu juga pengalaman keberhasilan mengajarkan kita untuk mempersiapkan dan mewaspadai sebuah  kegagalan. Seekor keledai yang bodoh saja belajar dari pengalamannya jatuh kesatu lobang, dan dilain waktu dia tidak ingin jatuh kelobang sama untuk kedua kalinya.

Berkali-kali saya dihadapi kegagalan hidup hanya dikarenakan kelalaian dan kurang cermat menjalankan hidup, namun kegagalan tersebut tidaklah mematahkan semangat untuk bangkit memperbaikinya. Saya tidak ingin mengatakan saya sekarang ini sudah berhasil dalam ukuran kesejahteraan, namun saya sangat bersyukur saya mampu mewaspadai terulangnya kegagalan dimasa lalu. Bisa hidup layak di Jakarta ini, cukup sandang dan juga cukup pangan, rasanya sudah sebuah ketenangan.

Hidup kalau senantiasa melihat keatas, maka kita akan senantiasa pula merasa kekurangan. Karena kita hidup mengikuti takaran orang lain, bukan takaran kecukupan kita sendiri. Kalau kita mau melihat kebawah kita, maka kita juga akan melihat kenyataan bahwa masih banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan kita akan mensyukuri bahwa kehidupan yang sudah kita raih sedikit lebih baik dari itu. dengan demikian kita bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita dapat dan Tuhan berikan.

Tanpa bisa mensyukuri apa yang sudah kita peroleh dan apa yang sudah diberikan-Nya, maka kita akan senantiasa merasa kekurangan, tidak pernah ada puasnya, sehingga segala cara akan kita tempuh hanya untuk mememnuhi syahwat kepuasan. Saat itulah kita dikuasi syahwat syaitan. Inilah yang banyak terjadi sekarang ini, hidup tidak pernah merasa cukup, tidak pernah mensyukuri apa yang sudah diraih dan juga tidak pernah mau belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.

Capailah sebuah kesuksesan itu dalam takaran yang sangat sederhana, bukan dalam takaran kesuksesan dengan kekayaan dan harta yang berlimpah. Kesuksesan dalam takaran yang sederhana ini adalah dimana kita bisa hidup dengan memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. inilah takaran yang sangat mungkin bisa dicapai semua orang tanpa perlu menyusahkan dan merugikan orang lain. Mencari kesuksesan dalam takaran materi hanya akan mengantarkan kita kepada jalan kesesatan.

“Hidup adalah melawan kesulitan, bahkan tanaman pun bila terhalang dari sinar matari menjalar, berjuang untuk mendapatkannya. Hidup adalah penerbangan ke matari. Setiap orang adalah satu-satunya di dunia dan di sepanjang jaman. Tak ada duanya. Karena setiap orang punya keluarbiasaan sendiri, kecakapan sendiri, cita-cita dan impian sendiri, tidak akan sama dengan siapa pun dan waktu kapan pun. Barangsiapa tidak berani terbang apalagi takut pada matari, dia jadi cacing.”(Pramoedya Ananta Toer)

Kata-kata Pramoedya dikutif dari buku : Seruan Untuk Kemajuan Bangsa dan Kemuliaan Martabat Manusia.

Fakir Fiqir

Lemah fikir
-
sebab fakir ilmu
-
fakir ilmu
-
sempit pula fikir
-
fikir sempit
-
fakirlah hidup
-
hidup fakir
-
lahirkan fakir
-
matipun fakir
-

Jakarta, 29 April 2011

Si fakir berfikir

Hidup Yang Dihidupkan

Hidup adalah menggembala diri, sambil terus meniti sebuah rentang jalan pada tujuan yang pasti. Rentang jalan yang lurus, bukanlah jalan yang tak berujung, jalan yang memang sudah ditentukan, dan itu satu-satunya jalan yang di Ridhoi.

Pada kaharusannya, hidup tidaklah harus memilih, karena jalannya sudah ditentukan. Kalau sampai memilih itu bukanlah ketentuan. Hidup karena dihidupkan bukanlah karena ada dengan sendirinya. Ada yang mengatur hidup dan kematian.

Kalau sampai salah jalan itu semua karena kita yang membuat pilihan, dan itu tidak sesuai dengan yang sudah ditentukan. Kenapa harus ditanya siapa yang sudah menciptakan, karena pertanyaan itulah yang merusak keyakinan. Cukup rasakan keberadaannya, dari cara dia mengatur hidup dan kematian, dari ada dan ketiadaan.

Dari setiap pergantian pada semesta raya, bukanlah sekedar pergantian biasa, bukan juga sekedar perputaran pada sumbunya, tetaplah semua itu ada yang mengaturnya.

Kitalah penggembala diri kita sendiri, tapi kita tidaklah berkuasa atasnya. Tetaplah dibawah pengawasan dan tuntunan-Nya, karena kita memang bukanlah apa-apa, kita hanya bagian dari ciptaannya. Kepadanyalah kita patut menghamba dan kepadanyalah pula kita layangkan puji dan puja.

Kepintaran yang kita miliki adalah anugerah-Nya, tidak semata terlahir begitu saja. Diberikan pengetahuan semata hanya untuk mengenal-Nya dan semua kekuatan dan kekuasaan-Nya. Mengenal isi dunia inipun semata untuk mengenal semua kemahakuasaan-Nya. Lantas apa yang membuat kita merasa begitu jumawa, seakan kita bisa terlahir dengan sendirinya. Hanya iblis yang menyesatkan bukanlah Tuhan. Kalau tergelincir kejalan yang sesat, itu bukanlah kehendak-Nya, itulah pilihan jalan diluar dari yang sudah ditentukan.

I LOVE YOU OM....(Cinta Rasa Strawberry)

“Salam kenal ya om…”sebuah pesan yang muncul di chat FB, saat aku baru saja on line, segera aku balas..

“Salam kenal juga”

“Ganggu gak om…”

“Gak juga sih…emang kenapa”

“Aku cuma mau terima kasih aja…”

“Terima kasih untuk apa..”

“itu lho om…om kan sudah confirm FBku…hehehe..aku senang banget… om sudah mau kenalan..” jawabnya.

Sambil terus chat, aku coba buka profilenya, mencari tahu imformasi tentang dirinya, sementara dia terus mencecar pertanyaan yang aneh-aneh. namanya Noni evengelesta, umurnya 18 th, masih kuliah, kalau lihat fotonya cantik juga..tapi aku curiga sama namanya, pastilah ini nama hanya didunia maya.

“Om aku boleh minta no telpnya Ga…”

“Buat apa..” aku mencoba menyelidik.

“Tuh..kan..pasti Ga boleh nih…ya untuk ditelponlah…kok no telp aja pelit..”

Aku mulai Ga resfek Sama anak ini, jujur aku takut jangan-jangan nanti aku jadi korban penipuan lewat Facebook lagi. Akhirnya aku pamit untuk menutup FB.

Besoknya kembali aku membuka FB, Ada 1 pesan masuk di inbox-ku, tapi no subject, pesan atas nama Noni,

” sory om ganggu lagi…kenapa sih om kayaknya Ga mau kasih aku no telp..padahal aku pengen ngobrol Sama om…pliiis..deh om..suer aku gak akan macam-macam deh..”

Aku bertanya dalam hati..apa sebetulnya yang diinginkan anak ini..aku replay pesan singkatnya dengan hanya mengirimkan no hpku.
Aku terus online sambil meng update status, yang memang sudah beberapa hari ini belum pernah di ganti. Beberapa menit kemudian hpku berdering..tapi unknown number..tapi aku coba angkat,

” Hai..om..aku Senang banget om mau angkat telponku..heheh”

“Ada apa non…”

“Eh om…telpon balik ya…pulsaku gak cukup nih…kan aku dari bandung om..”

Wah mulai nih masalah..dalam hatiku, dengan berat hati aku coba telpon juga,

“Ada apa non…maaf ya aku gak banyak waktu..”

“Aku itu kagum sama kata-kata om…yang di status FB..makanya juga aku add…”

“Kagum kenapa…emangnya kata-kata aku menghipnotismu…”

“Ya…om…kayaknya om bijak banget…”

wah aku mulai tersanjung nih, apalagi suaranya yang manja kekanak-kanakan itu. aku yang mulai penasaran ternyata…

“Terus apa lagi….yang membuat kamu mau kenal sama aku…”

“Om fotonya cute banget….kayak anak muda aja…”

Alah mak…mati aku sama pujian anak ini…kok aku yang deg-degan jadinya…yang tadinya aku gak resfek sama sekali, sekarang malah aku yang dibikin penasaran.

“Eh non…maunya kamu itu apa sih…kok maunya beteman sama om-om seperti aku….”

“Justeru enakan temanan sama orang seperti om tau….kalau sama anak pantaran saya cuma dimainin…”

“Ya kalau temanan di FB aja sih aku gak keberatan…anakku juga cewek lo…pantaran kamu juga,,”

“Ya gak papa dong…emang kenapa..om gak mau nih….”tanyanya dengan manja….

Ini dia nih…yang dibilang godaan ABG itu lebih berat, apa lagi ada teman yang bilang, kalau berteman dengan ABG itu bikin kita tambah muda…

“Non…udahan dulu ya ngobrolnya…aku mau terusin kerjaan nih….”

aku mau sudahin aja semua ini, aku takut malah jadi kebawa arus sama alam pikirannya, apalagi aku gak bisa berbahasa sebagai orang tua menghadapi anak-anak seumuran itu, tapi noni gak mau mematikan telponnya….

“Tuh kan….om jahat….baru sekali ngobrol aja sudah mau menghindar…”

Aku mencoba merubah cara berbahasaku, agar dia merasa dianggap sebagai anak….

“Bukan begitu sayang…..om kan mau kerja….”

“Apa om….om bilang sayang….? aduh om…noni jadi deg-degan nih….”

Mati aku…jadi salah bahasa lagi aku…aku gak tahu lagi harus gimana menghadapi anak ini….

“Ya udah…gitu deh…pokoknya udahan dulu ya…ntar om telepon lagi “

Aku gak tahu lagi…aku cuma ingin segera mengakhiri saja pembicaraan ini, tapi noni terus ngomong dan akupun sudah mau menutup telepon, tapi tiba-tiba dia ngomong sambil berbisik…

“Om kapan kita ketemu di bandung….mau ya…..pliiis….”

“Untuk apa non…kan om udah bilang…kita temanannya di FB aja….kan kita juga baru kenalan…”

“Yaudah….kalo om gak mau…ya gak papa…aku gak maksa…tapi kalo ada waktu kita ketemuan ya…” jawabnya dengan manja….

******

Dua hari ini aku coba onlinedi FB, tapi aku seperti kehilangan noni….sudah dua hari ini tidak online…aku mulai penasaran, aku coba sms dia, tapi gal dibalas…aku telpon dia, tapi gak nyambung-nyambung, kenapa perasaanku jadu galau gini….

******

Hari ini adalah hari ketiga kegelisahanku, aku mulai merasa kehilangan noni….aku cuma diam terpaku didepan La[top, sekali-sekali mataku menatap ke handphone…kalau-kalau ada telepon yang masuk. Tiba-tiba HPku bergetar, segera aku raih…aku lihat dilayar LCDnya…nama anakku…bukanlah noni..aku bicara sebentar dengan anakku…aku merasa anakku adalah juga noni..anakku menyadarkanku…kalau aku adalah seorang ayah…seorang kepala keluarga, dan aku sangat bangga dengan status itu, tidak ingin aku merubahnya menjadi orang tua yang tidak tahu akan umurnya.

******

Hari ketujuh setelah perkenalan ku dengan Noni, tidak ada juga kabar dari noni…tapi aku tidaklah terlalu hirau..aku mulai terbiasa tanpa noni..seperti halnya dulu sebelum aku mengenalnya, HPku bergetar…ada SMS yang masuk, segera aku baca :

” Om….maaf ya kalo noni tidak kasih kabar…Noni lagi terbaring di Rumah sakit…noni juga gak tahu noni sakit apa..noni kangen sama om…noni pengen banget ketemu…kalau nanti masih ada waktu…..I love you om….”

Tiba-tiba aku menjadi begitu sedih membaca SMS itu…aku merasa noni seperti halnya anakku…aku begitu kuatir sama keadaannya…..

Itulah kata-kata terakhir yang dikirimnya lewat SMS, sejak itu aku gak tahu lagi dimana dan bagaimana nasib Noni…

SIAPA YANG MENIDURI RANJANGKU

Ranjang itu memang kubiarkan sepi tapi kini ada yang meniduri aku hanya tahu dari bekas, bekas yang meninggalkan aroma yang berbeda yang tak pernah aku jumpa aku sudah cari tahu siapa yang meniduri ranjangku tak satupun orang yang tahu tidak juga bekas suamiku apalagi anak ku ada diluar kota juga kota yang berbeda jauh diluar sana. sudah lama ranjang itu tak lagi kutempati tapi tiba-tiba aku merasa ada bekas jejak yang menempati.


Ranjang itu sengaja tak kutempati karena aku tak lagi bersuami aku sendiri aku tak pantas menempati tanpa suami tapi tiba-tiba ranjang itu ada yang mengisi seakan dia mengisi apa yang sedang aku tinggali. Aku bertanya siapa yang meniduri ranjangku tapi tak satupun yang tahu semua membisu hanya tidak ingin memberitahu apakah ranjang itu akan selalu aku biarkan begitu ranjang itu adalah malam pertamaku, aku tidak ingin ada malam pertama yang lain selain malam pertamaku.



Jakarta, 27 Februari 2011

Ilustrasi foto : google image

BERTERANG-TERANG DALAM GELAP

nikmatilah gelap
agar mudah merasakan
terang

***

tetaplah merasa terang
sekalipun dalam
kegelapan

***

dalam gelap
akan mudah melihat
cahaya terang

***

tidaklah kita tahu
terang kalau
tidak merasakan kegelapan

***

berterang-teranglah
dalam gelap dan
bergelap-gelaplah
dalam terang

_______________



Jakarta, 21April 2011

dari sudut kegelapan

KEKUASAAN

Ketika sebuah jabatan dimaknai sebagai sebuah kekuasaan, maka jabatan itu sudah menjadi pedang, yang akan menebas siapa saja yang menentang dan bertentangan.

Ketika sebuah jabatan dirasakan sebagai sebuah amanah, maka pengabdian dan ketulusan akan seiring sejalan dalam melaksanakan kewajiban.
Menuntaskan tanggung jawab adalah keharusan.

Ketika sebuah jabatan diterjemahkan sebagai pemegang wewenang, maka kesewenang-wenangan menjadi sebuah kebiasaan, dan mengabaikan artinya keberhasilan dari buah perjuangan bersama.

Ketika jabatan dimaknai sebagai alat penindasan, maka nafsu untuk menindas akan menguasai relung hati, hati menjadi mati begitu juga nurani.

Tetaplah jabatan diartikan sebagai sebuah titipan, yang harus demban sebagai amanah, yang pada akhirnya akan diminta pertanggung jawannya, baik didunia maupun diakhirat.


Bandung, 17 April 2011

Dari sudut Bandung Supermal

Kuhadapkan Wajahku

Sekali kuhadapkan wajahku selamanya
Sekali kuhadapkan wajahku selamanyatakkan berpaling semua tertuju pada yang satu

pemberi hidup
pemberi cinta
pemberi kasih sayang
pemberi kesabaran
pemberi keberkahan
pemberi keselamatan
pemberi pengampunan
Yang Maha Pemberi
dari segala pemberi
Yang menentukan hidup
esok hari juga nanti
Hanya padamu kuhadapkan
wajahku
Hanya padamu patutku
bersujud
Hanya padamu harusku
menadahkan tangan
Hanya padamu takutku
kuharuskan

Wahai zat pemberi hidup
hidupkan aku dalam asma-asmamu
hidupkan aku senantiasa
pada batas-batas keridhoanmu


Jakarta, 16 April 2011

Ahmad Najiullah Thaib