Anas Sudah Terbunuh
Mataajinata - Sekalipun SBY sudah mengeluarkan pernyataan bahwa Tidak ada pencopotan Anas, selama belum ada keputusan hukum dari KPK, pernyataan ini sangat diplomatis, bisa dikatakan upaya penyelematan nama baik Anas dan Demokrat, sekaligus juga Warning buat Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Kalau dikatakan langkah penyelamatan, maka langkah itu bisa dikatakan cukup terlambat, Anas keburu sudah dihakimi publik dan media sebelum dia benar-benar besalah.
Karakter Anas sebagai sosok figur pemimpin politik sudah terbunuh sebelum menjadi pemimpin yang benar-benar diharapkan selama ini, padahal sebelumnya Anas adalah sosok calon pemimpin masa depan, sekalipun masih banyak mendapat dukungan dari DPC demokrat, tap semua itu tidak akan banyak membantu, kalau hukum sudah memutuskan Anas bersalah. Konflik di internal Demokrat merupakan gambaran bahwa demokrat dibawah kepemimpinan Anas tidak solid, banyak intrik yang timbul di dalamnya.
Pembunuhan karakter terhadap seorang calon pemimpin, pada umumnya dari lawan politik, tapilawan politik tidak selalu dari eksternal partai, bisa jadi lawan politik Anas ada didalam partai yang dipimpinnya sendiri. Inilah yang paling berbahaya. kalau lawan politik dari luar akan mudah terlihat, tapi jika lawan itu asalnya dari kawan, maka bak menggunting dalam lipatan, sangat sulit untuk dilihat dan diketahui.
Sebagai sosok calon pemimpin yang sangat diharapkan, Golkar sendiri pernah ingin meminang Anas sebagai calon presiden, memang Sosok Anas adalah sosok figur yang tenang dan sangat menjanjikan, tapi sayangnya sudah terbunuh sebelum dia mencapai karir puncaknya, apakah karir politik Anas hanya akan berakhir hanya sampai menjadi Ketua Umum partai ? Wallahu'alam, semua tergantung bagaimana hasil keputusan hukum KPK.
Akankah Anas selamat dari jeratan hukum KPK ? selama Anas bersih dia akan lolos dari jeratan hukum, tapi kalau Anas terbukti bagian dari Kasus Wisma Atelet Sea Games, dan bukti tersebut bukanlah atas dasar rekayasa, tapi memang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti yang dituduhkan oleh Muhammad Nazaruddin, dan bukan sebuah upaya untuk mengorbankan atau menyingkirkan Anas dari Demokrat, karena Demokrat mau bersih-bersih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar