Ingin terlihat Hebat, Tuhan pun Dihujat




Ketidakseimbangan akal dan budi, membuat pikiran mudah tersesat, padahal maksud hati ingin dibilang hebat, dan menjadi yang terhebat, agama dan tuhanpun dihujat. Inilah akibat jika manusia akal dan budinya tersesat.

Mengetahui dan mengerti memang tidaklah sama, sama halnya yakin dengan meyakini, yakin tidak memerlukan alasan apapun, meyakinipun demikian, meyakini hanya butuh keikhlasan, dan itu tidak perlu dipertanyakan.

Manusia tersesat karena ambisi, iblispun bersemayam didalam setiap ambisi, ambisi ada karena nafsu, nafsu terlalu karena syaitan, dan syaitanpun cenderung mengajak pada kesesatan, dan manusiapun tersesat karena dituntun syaitan.

Untuk hal yang tidak pentingpun Tuhan dikorbankan, hanya karena kurang kerjaan dan mencari perhatian, kok senang ya dituntun sama syaitan daripada tuntunan Tuhan, diberikan ilmu dan iman malah disalah gunakan, itu semua karena tidak pernah bersyukur atas anugerah yang diberikan, akhirnya merasa lebih hebat dari Tuhan, semua tentang Tuhanpun dipertanyakan, itulah manusia yang selalu cenderung pada syaitan dan keksesatan, karena ilmu dan iman salah memanfaatkan.

Dipuja populeritas dan bangga dengan segala publisitas, dia pikir itu pertanda penuh kualitas, padahal mencari jalan pintas untuk kepentingan yang tidak jelas, menolak beriman secara ikhlas hanya untuk mengejar populeritas, padahal jika Tuhan berkehendak semua itu akan bablas dan tergilas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar