Illustrasi : Fimadani.com |
Ada guyonan sebagian orang, jangankan mencari uang yang halal, mencari uang yang haram saja susah sekarang ini. Mungkin guyonan ini sangat pas bagi orang yang menganut faham 3 H ( Haram, Halal, Hantam saja), tapi tidak bagi orang-orang yang masih menjujung tinggi norma-norma keagamaan.
Pernah seorang atasan saya mengingatkan semasa bekerja disebuah Perusahaan Swasta yang cukup Bonafit; ” Jangan sekali-kali kamu memberikan makan anakmu bukan dari hasil jerih payahmu, artinya uang yang kamu dapat dengan cara yang tidak baik, karena uang seperti itu jika dimakan keluargamu, maka tidak akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi tubuhnya.” Lantas saya pun bertanya apa efeknya, beliau cuma menjawab :
”Sesuatu yang tidak berkah kalau dimakan dia tidak menjadi darah yang baik, dan itu nantinya akan menjadi penyakit.”
Seorang teman saya yang keturunan Tionghoa juga pernah bercerita pada saya, kalau dia bisnis dan uang hasil bisnis itu akan dimanfaatkan untuk membiayai dan menghidupi keluarga, tidak untuk bermaksiat, kalau pun dia menggunakan uang untuk maksiat, itu adalah uang yang didapat dari bisnis sampingan, dan tidak dicampur adukkan dengan uang hasil bisnis pokoknya.
Ada kesamaan prinsip antara nasihat atasan saya dengan apa yang dikatakan teman saya tersebut, bahwa memberikan makan keluarga hendaklah dari hasil yang diperoleh dengan cara yang baik dan halal, karena uang yang didapat dengan cara tidak baik, maka tidak baik pula untuk diberikan pada anak dan isteri.
Menurut atasan saya lagi, uang yang haram jika makan oleh anak dan isteri, maka anak tersebut akan menjadi anak yang pembangkang dan tidak patuh kepada orang tua, dasar pemikirannya adalah karena apa yang masuk kedalam tubuhnya adalah sesuatu yang tidak mendapatkan Ridho dan Berkahnya.
Mungkin bagi sebagian orang pemikiran seperti ini akan dianggap sebagi pemikiran yang kurang rasional, dan susah dicerna secara logika, tapi pada kenyataannya memang demikianlah adanya. Tulisan ini hanyalah sekedar untuk berbagi, mungkin ada manfaatnya, apakah para pembaca sekalian ada yang sepemikiran dan tulisan ini, atau juga tidak sepemikiran, marilah sama-sama kita melihat sisi postif dan manfaatnya saja.
Semoga tulisan ini Bermanfaat bagi pembaca semua..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar