foto : By Google images
Kebijakan Pemerintah menaikan Harga BBB adalah kebijakan yang tidak populis, jelas kebijakan tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat menengah kebawah, tapi kalau kebijakan tersebut diambil atas dasar pilihan yang tepat kenapa tidak, yang menjadi masalah adalah, dari dahulu Pemerintah selaku pemegang kebijakan selalu menaikan harga untuk mengatasi defisit anggaran yang dialami, hal seperti ini tidak menaikan kredibilitas Pemerintah..arinya siapapun bisa menjadi pengambil kebijakan kalau solusinya cuma itu.
Ada kebijakan yang tidak populis pada awalnya, tapi setelah dirasakan manfaatnya maka masyarakat akan memakluminya, masalahnya sekarang ini apakah kebijakan menaikan Harga BBM sudah merupakan sebuah keputusan yang menguntungkan baik bagi pemerintah maupun masyarakat, tentunya masih harus dibuktikan. Sebagai peneyelenggara negara, pemerintah harus melakukan apapun yang dianggap baik, tapi baiknya tidak hanya untuk pemerintah saja, tapi juga harus memikirkan dampaknya pada masyarakat.
Apa yang bisa dilakukan rakyat saat ini selalin daripada menerima kebijakan tersebut, walaupun harus terus menghadapi himpitan ekonomi sedangkan pendapatan masyarakat tidak kian bertambah, sementara dampak kenaikan BBM akan mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok, dimana Moralnya seorang Pemimpin ketika melihat ada anak usia Sekolah tapi tidak bisa untuk Sekolah karena ketidak adaan biaya dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan Bunuh Diri, orang tua harus mengakhiri hidup anak-anaknya karena tidak lagi mampu untuk menghidupinya sementara Para Pejabat Negara berpoya-poya menghabisi uang Negara melakukan kun jungan kerja ke berbagai negara.
Banyak hal yang tidak Proporsional yang dilakukan Pejabat Negara kita karena memang gak punya “Sence of Crisis” sehingga kepudulian terhadap nasib rakyatpun tidak punya, yang mereka pikirkan hanyalah kepentingan pribadi, keluarga, kelompok dan juga Partainya. Yang lebih mirisna lagi untuk mengantisipasi demo kenaiakan BBM, pemerintah tidak segan-segan mengerahkan kekuatan aparat keamanan, dan yang sudah terjadi, aparta keamanan pun melakukan tindakan yang refresif.
Rakyat Kecil semakin hari semakin terpuruk sementara Pejabat Negara semakin hari semakinKemaruk, yang dipikirkan hanya upaya melanggengkan Jabatan dan Pemenangan Kekuasaan pada periode mendatang, rakyat kelaparan dan tanpa pendidikan tidaklah mereka pikirkan.
Dimana Harga Diri seorang Pemimpin ketika sebahagian Rakyatnya Hidup dalam Kemiskinan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar