Foke Dirugikan "Tim Suksesnya Sendiri"
Melakukan pendekatan terhadap rakyat secara aktif memanglah wajib bagi Calon Gubernur DKI, apa lagi dengan cara-cara yang kreatif, yang tidak terkesan butuh rakyat secara musiman. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang sangat tepat untuk meningkatkan silturakhim dengan rakyat, tentunya juga dengan cara-cara yang merakyat, tidak ada batas antara rakyat dengan pejabat.
Pendekatan kepada masyarakat yang sudah cerdas dalam memilih harus juga dengan cara-cara yang cerdas dan jauh dari kesan culas, karena masyarakat yang cerdas sangat memahami mana cara-cara pendekatan yang baik dan mana pendekatan dengan cara yang culas. Semua akan terlihat dari kebiasaan, yang tidak biasa tentunya tidaklah bisa dibiasa-biasakan.
Tapi apa yang dilakukan Tim Sukses Foke selama bulan Ramadhan, dengan melakukan Kampanye tersembunyi, memanfaatkan Mesjid dan Sholat tarawih adalah hal yang akan menghancurkan Foke sendiri, mengingat pendekatan seperti itu bukanlah pendekatan yang efektif untuk mencari simpati masyarakat, yang ada malah mendatangkan antipati masyarakat. Seperti yang diberitakan Kompas.com :
Sebelumnya diwartakan, tim sukses calon gubernur DKI Jakarta DKI Fauzi Bowo diduga mencuri start dengan membagi-bagikan selebaran bergambar Fauzi. Selebaran berisi isu agama tersebut dibagikan tokoh pendidikan Arief Rachman di masjid saat tarawih di kawasan Jl Blekok, Rawamangun, Jakarta Timur. Terkait pembagian selebaran di masjid di kawasan Jalan Blekok ini, Ramdhansyah mengatakan bahwa pihaknya belum mendapat laporan soal hal itu.
Cara-cara yang tidak efektif seperti itu tidak perlu lagi dilakukan, seperti misalnya menitipkan pesan pada para pendakwah dimesjid-mesjid. Karena cara ini akan sangat ketahuan kalau apa yang disampaikan merupakan pesanan. Masyarakat yang datang ke Mesjid bukanlah masyarakat yang ingin mendengar pesan politik, mereka datang ke Mesjid ingin mendengar pesan-pesan moral tentang perbuatan baik dan segala benyuk kebaikan, jadi kalau mengumbar pesan yang bertujuan tidak baik maka apa yang disampaikan tidaklah tepat sasaran.
Untuk pemimpin yang tergolong ambisius dan kurang elok kepemimpinannya, Rasulullah Shollallahu Alaihi wa Sallam membeberkan ciri-ciri mereka,
"Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Diatas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai." ( HR.Athabrani)
Suasana Ramadhan ini harusnya diperbanyak menebar kebaikan, bukanlah memperlebar permusuhan. Dekatilah rakyat dengan bijak, bantu mereka dan senangi mereka dengan segala keikhlasan dan penuh ketulusan. Biarakanlah mereka memberikan penilaian secara bijak, mana yang baik dimata mereka, dan pemimpin seperti apa yang mereka butuhkan. Jangan lagi ada rekayasa dalam pemilihan, jadikanlah ini kesempatan untuk mendapatkan pemimpin yang memang sesuai dengan pilihan. Foto illustrasi : Kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar