foto : Tribunews.com |
Megawati harus mengubur ambisinya untuk menjadi Presiden RI yang kedua kali, niat itu harus segera ia urungkan. Megawati harus pandai melihat arah angin, sekarang ini masa bagi Megawati itu sudah habis, sudah bisa diprediksi jika PDI-P tetap mencalonkan Megawati jadi Presiden pada Pemilu 2014 nanti, meski pun dipasangkan dengan Jokowi, maka itu artinya Megawati semakin membuka peluang bagi lawan politiknya untuk menang.
Kalau pun PDI-P tidak jadi mengusung Jokowi untuk menjadi Presiden, itu bukan berarti Megawati yang harus dicalonkan. Sebaiknya Megawati memfokuskan diri untuk membuat regenerasi kepemimpinan, selama ini sudah terbukti PDI-P mampu menyiapan pemimpin yang berkualitas, jujur dan bersih dari kasus korupsi, seperti misalnya Jokowi, Tri Rismaharini dan Ganjar Pranowo.
Ilustrasi/ Admin (Politicawave.com) |
Boleh jadi Pemilu 2014 ini bukanlah milik PDI-P, tapi dapat dipastikan pada Pemilu 2019 akan menjadi milik PDI-P, karena PDI-P sudah mempunyai Tiga Jagoan tersebut yang bisa diunggulkan untuk menempati posisi RI 1 dan RI 2. Alangkah bijaksananya jika Megawati justeru berupaya untuk menyokong Prabowo dalam Pemilu 2014, dengan sebuah kesepakatan tentunya, bahwa Prabowo hanya memimpin untuk satu periode.
Kalau seandainya PDI-P tetap ngotot mencalonkan Megawati sebagai Presiden, maka PDI-P akan kehilangan simpati dari para pendukung Jokowi, dan hal ini akan berimbas pada turunnya kepercayaan publik terhadap PDI-P, dan juga akan berakibat besar pada dukungan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi di DKI Jakarta.
Sangat bisa dimengerti kenapa PDI-P tidak buru-buru mengeluarkan pernyataan tentang siapa yanh akan dicalonkan PDI-P pada Pemilu 2014 ini, untuk sebuah strategi itu sah saja. Memang sangat dikhawatirkan jika Capres PDI-P segera diumumkan malah akan menjadi sasaran tembak lawan politiknya. Lihat saja, padahal Jokowi belumlah dinyatakan sebagai Capres PDI-P, serangan bertubi-tubi sudah dihadapi Jokowi.
Kalau seandainya PDI-P tetap berambisi untuk memenangkan Pemilu 2014, dan juga merebut kursi RI 1, PDI-P harus mencalonkan Jokowi bukanlah Megawati, sekali lagi saya katakan Megawati sudah habis masanya, Megawati mendingan anteng-anteng saja menjadi Ketua Umum PDI-Perjuangan, sambil terus menyiapkan penggantinya.
Memberikan peluang kepada generasi penerus jauh lebih baik dari pada terus mempertahankan kekuasaan politik yang menciptakan Hirarki Dinasti.
Megawati sudah pernah membuktikan bahwa Trah Soekarno ada yang menjadi Presiden, meski pun kepemimpinannya tidaklah seperti Soekarno, karena harus diakui meakipun Megawati anak Soekarno, tapi Megawati tetaplah Megawati yang tidak bisa melebihi kepemimpinan Soekarno, jangankan melebihi, untuk setara dengan kepemimpinan Soekarno pun Megawati belum bisa. Jadi Megawti harus ikhlas kali ini mengubur ambisinya untuk menjadi Preaiden RI untuk yang kedua kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar