Tidak Penting Politisi Menemui Rakyatnya


Bukanlah sesuatu yang penting Politisi menemui rakyat, ada yang lebih penting dari sekedar itu. Yang terpenting itu adalah, adanya kesadaran berbangsa bagi politisi, bahwa hidup berbangsa dan bernegara itu tidak hanya sebatas memikirkan kepentingan pribadi dan partai, bahw mereka menyadari tanpa dukungan rakyat mereka tidak akan mungkin bisa sampai ke Senayan. Membalas kebaikan rakyat hanya dengan cara memikirkan kepentingan rakyat, tidak perlu ada ceremonial Halal bi Halal meminta maaf pada rakyat, namun setelah itu kembali ke fitrahnya sebagai wakil rakyat yang tidak merakyat.

Himbauan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, agar politisi menemui rakyat dengan memanfaatkan momentum Idul Fitri. Caranya bisa bermacam-macam, bisa dengan menggelar open house dirumah masing-masing, bisa juga lewat acara Halal bi Halal Seperti yang disampaikannya di Jakarta, Sabtu (27/8/2011).

“Lewat momen silaturahmi Lebaran, para politisi bisa bertemu langsung dengan rakyat, melihat secara jujur keadaan nyata di lapangan, mendengarkan, dan menampung aspirasi rakyat. Setelah halal bihalal, semua itu dijadikan bahan untuk memperbaiki kinerja politik,” katanya.(Kompas.com)

Ide Cak Komar ini sebetulnya sangatlah baik, namun kalau melihat dari segi karakter para politisi kita agak sulit rasanya para politisi mau melakukan hal tersebut, karena mereka senantiasa memposisikan diri mereka itu tempatnya ada diatas rakyat, jadi untuk turun mendatangi rakyat itu bisa mereka lakukan hanya lima tahun sekali, ketika mereka butuh dukungan suara dan bukan tipikal politisi kita mengunjungi rakyat dan meminta maaf pada rakyat.

Adalah hal yang terpenting bagi politisi, memperbaiki kinerja dan membangun atmosfir politik yang sehat, dan memberikan kontribusi pemikiran bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, merubah pola berfikir dari berfikir sebagai pejabat menjadi lebih merasa menjadi wakil rakyat. Maka dengan demikian barulah para politisi ini bisa mendapatkan simpati dari rakyat. Tidak terlalu penting kalau hanya sekedar menemui rakyat tanpa ada usaha untuk memperbaiki diri, karena setelah menemui rakyat selanjutnya kembali rakyat dikibuli, bukanlah itu yang diharapkan.

Sumber Tulisan : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar