Aku, Suamiku dan Sex #2




Puncaknya dari pertengkaran mereka, akhirnya mereka melakukan hubungan yang selama ini hampir sudah tidak pernah mereka lakukan lagi, tetap saja mereka masing-masing tidak mendapatkan kenikmatan seperti yang mereka harapkan, apakah karena mereka sudah menemukan kenikmatan tersebut diluar, sehingga kenikmatan hubungan suami isteri yang begitu sakral tak lagi bisa mereka nikmati.
“Frans…ada yang hilang dalam pernikahan kita..”
“Ya jen…jiwa kita tak lagi berdua..kita seperti sudah hidup masing-masing..sekalipun pada kenyataannya berdua..”
“Aku tidak lagi bisa menikmati sex kita yang dulu Frans…kamu bukan fransku yang dulu..ada apa ini..”
“Pertanyaan kamu itu harus kita jawab berdua jen..”
“Maksud kamu apa…”
“Ya..pertanyaan kamu itu bukan hanya aku yang jawab..kamu juga harus menjawabnya sendiri…
Sejenak mereka terdiam asyik dengan lamunannya masing-masing..ingin dia berterus terang sama Jenny tapi dia tidak kuat untuk mengatakannya.
“Ok frans…menurut kamu sekarang aku harus gimana…”
“Ya aku tetap pada permintaanku semula…kamu berhenti bekerja..”
“Itu yang tidak bisa turuti frans…anak-anak sekarang sudah besar frans..mereka tidak perlu aku awasi setiap hari lagi…”
“Tapi mereka butuh perhatian kamu jen…”
“Mereka juga butuh perhatian kamu frans…sama aja kan..”
“Sulit memang..kalau kita masih bertahan dengan ego masing-masing..mungkin ada baiknya kita berpisah untuk sementara waktu…
“Maksud kamu..kita bercerai gitu…”
“Ya jen..demi kebaikan kita bersama…”
“Ok..tapi kamu harus jelaskan sama anak-anak soal ini..aku tidak mau mereka terganggu dengan kondisi ini..frans..dan aku minta jangan perlihatkan depan anak-anak bahwa kita tidak harmonis…”
Teras Villa di Bandung – Malam
Frans dan Jenny serta Ruth dan Fano, berkumpul diteras villa. Frans mencoba menjelaskan pada anak-anaknya bahwa dia akan berangkat keluar negeri untuk melanjutkan sekolah, dia tidak menjelaskan akan berpisah dengan Jenny.
“Ruth..Fano..papi mungkin besok akan ke Paris untuk beberapa lama..”
“Kok untuk beberapa lamai pi..emang papi mau ngapain..”
“Papi mau sekolah lagi ruth..karena jabatan papi sekarang ini semakin meningkat, maka pendidikannya harus ditambah…”
“Lho..ngapai papi pake sekolah lagi..fano gak ngerti pi..”
“Ya biar papi pintar dong kayak fano…”
“Ruth..Fano..biarin aja papinya mau sekolah lagi..toh mami kan ada disini…”
“Ah..mami kayak ada waktu aja buat kita-kita..”
Ucapan ruth ini agak menohok jenny, tapi jenny dengan tenang tetap bisa mengendalikannya.
“Mami janji..mami akan ada setiap kalian butuhkan..mami akan selalu perhatikan kalian…ok..”
“Tuh mami udah janji akan perhatika kalian..jadi papi juga bisa tenang deh ninggalin kalian..”
“Ok deh pi..tapi papi jangan lama perginya ya…”
“Kalo fano lagi libur nyusul papi boleh ya…”
“Ehmm…tergantung keadaannya fan…hehehehehe”
“Yaudah sekarang kalian boleh tidur deh..mami sama papi masih mau ngobrol, besok pagi kita pulang ke jakarta ya…”
“Ok mam…kita tidur duluan ya…”
“Ok sayang…selamat malam…
Setelah anak-anak mereka pergi, frans dan jenny kembali melanjutkan pembicaraan yang lebih serius mengenai perpisahan mereka.
“Jen..aku minta kamu harus bisa jaga rahasia ini..jangan sampai mereka tahu kalo kita berpisah..”
“Ya tapi sampai berapa lama aku harus merahasiakan ini frans..kalau kita benar-benar berpisah, itu artinya kita sudah membohongi mereka…”
“Nanti kita pikirkan lagi ya..”
“Ada satu permintaan terakhirku frans..sebelum kita berpisah..”
“Apa itu jen..aku akan penuhi apapun permintaanmu…”
“Aku mau kita bercinta malam ini..tapi aku ingin kamu melakukannya sepenuh hati…seperti awal-awal kita menikah dulu..aku juga akan melakukannya sepenuh hati..”
Malam itu Frans dan Jenny bercinta sepenuh hati, berkali-kali mereka melakukannya, jenny begitu senang begitu juga frans. Mereka tenggelam dalam kehangatan cinta, jiwa mereka seakan kembali menyatu, sehingga jenny sangat terharu dengan suasana percintaan yang hangat mereka…
“Frans…aku sudah menemukan fransku yang dulu…aku mohon batalkan semua rencana itu…aku ingin kita selamanya begini…aku akan ada buat kamu dan anak-anak selamanya frans..plis..”
“Baiklah jen..kita mulai lagi dari awal semuanya…aku juga akan ada buat kamu dan anak-anak untuk selamanya.
Frans dan Jenny kembali bercinta untuk kesekian kalinya, mereka menghabiskan malam itu dengan bercinta sepenuh jiwa. Jiwa mereka yang pergi, jiwa mereka yang selama ini hilang telah menyatu kembali.

Bersambung...

Illustrasi By Google images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar