“Bangsa ini kekayaan alamnya melimpah, jika tidak bagus pendidikannya hanya akan jadi kenduri Kapitaslis asing” (Komarudin Hidayat)
Terinpirasi dari tweed-nya @komar_hidayat diatas, maka saya tertarik untuk membahas masalah “Kenduri Kapitalis Asing” di Republik tercinta ini. Kalau saya tidak salah menafsirkan, Kenduri ini mempunyai arti sebagai sebuah hajatan atau pesta besar, maka dapatlah diartikan Kenduri Kapitalis Asing sebagai sebuah Pesta besar yang dinikmati para pemodal asing (Investor asing). Makna yang tersirat dari pernyataan Cak Komar tersebut, Kalau pendidikan di Indonesia ini tidak bagus, maka rakyatnya tetap saja bodoh dan dibodohi oleh para investor asing.
Memang pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan pundamental dalam pembangunan Bangsa ini, dengan pendidikanlah diharapkan bisa mencerdaskan bangsa ini. Tanpa pendidikan yang baik kita tidak bisa membangun Bangsa yang bermartabat, mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tapi apakah pendidikan kita sudah cukup baik, apakah pendidikan kita sudah sesuai dengan tujuan Bangsa ini ? Itulah masalah kita bersama, kurangnya kebijakan pemerintah untuk mendorong kemajuan pendidikan dan kurangnya kesadaran para pelaksana negara dibidang pendidikan, untuk memajukan pendidikan, agar mendorong pendidikan yang berdaya guna dan siap pakai, sehingga membuat pendidikan yang ada kurang efektif.
Bayangkan dengan kekayaan alam yang berlimpah namun kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengolahnya, sehingga kekayaan Sumber Daya Alam ( SDA) yang kita miliki menjadi objek para pemodal asing untuk mengeruk kekayaannya. Apa yang menyebabkan kita telat membangun SDM dan mengembangkannya, ini semua karena kebijakan pemerintah tidak mendorong kearah sana, sehingga kitapun telat menjadi bangsa yang mandiri, yang mampu menghidupi dirinya sendiri, masih hidup dengan hutang dan bantuan luar negeri. Pemerintah lebih membuka peluang kepada investor asing untuk mengelola SDA kita, karena dengan demikian ketergantungan kepada asing semakin sulit kita lepaskan.
Inilah pula yang menyebabkan “Kenduri Kapitalis Asing” itu bisa tambah semarak di Bumi Nusantara ini, dan hasilnya hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang menerima komisi dari kontrak kerjasama dengan pihak asing tersebut, masyarakat disekitar wilayah daerah Sumber Kekayaan yang di olah malah tidak menikmati. Bagaimana tidak kapitalis asing bisa kenduri, kalau pengawasan kontrak kerjasama itu juga “Kendur,” keleluasaan yang didapat pemodal asing tersebut dalam mengelola kekayaan alam Indonesia bisa dibilang tanpa pengawasan yang kuat, bahkan bagi negara sebagai pemilik kekayaan SDA tidaklah sebanding pendapatannya dengan yang pihak asing dapat.
Sampai kapan kita terus membiarkan Kenduri Kapitalis Asing ini, apakah sampai habis SDA yang kita miliki baru Bangsa ini menjadi pintar, bagus kalau tambah pintar, bagaimana kalau kita semakin tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kondisi pendidikan kita, karena terus dipolitsasi oleh kepentingan asing, bukankah terus kita melihat bagaimana pihak asing terus mempolitisasi dan mengintervensi kondisi politik, sosial dan ekonomi negara ini dengan berbagai cara, memenej terorisme dengan mempergunakan bangsa kita sendiri. Sekaranglah saatnya kita terbangun dari tidur panjang yang tidak menguntungkan bagi Bangsa kita sendiri, membangun SDM yang mumpuni agar Indonesia menjadi Bangsa Yang Mandiri.(Ajinatha)
Dengan di iringi para Sinden dan Penyawer Lokal yang tertawa di atas getirnya hidup para kaum sandal jepit..
BalasHapusHahahahahahahaha....betul sekali mas mahfudz...terutama para pemilik rekening gendut ya...hasil menjilat kapitalis asing hahahahahaha...juga hasil menjarah negerinya sendiri
BalasHapusSelamat pagi, Pak AJi..
BalasHapusSelamat pagi juga mas Odi...
BalasHapusSaya juga sudah jadi member di Vlog mas..hehehehehehe