PNS, Yang Muda Yang Kaya Raya
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak tahun 2002 sudah melaporkan adanya 1.800 rekening senilai miliaran rupiah milik para PNS muda ini, lalu kenapa baru sekarang hal ini di publish di media ? Adakah ini juga bagian dari pencitraan, agar masyarakat percaya bahwa pemerintahan sekarang ini benar-benar komit terhadap pemberantasan Korupsi.Kalau saja hal tersebut sudah diungkapkan, tentunya praktik korupsi sekarang ini tidaklah segila sekarang ini.
Tindakan memindahkan rekening anggaran Pemerintah daerah kerekening pribadi, adalah jelas-jelas tindkan manipulasi dan korupsi, apapun alasannya. Seperti yang disinyalir PPATK akhir-akhir ini, padahal kita mempunyai lembaga audit sekelas BPK, apakah BPK dan BPKP, apakah kedua lembaga ini pun sudah dilumpuhkan oleh konspirator yang memang sudah mendominasi sistem penyelenggaraan negara, yang sudah memnggeregoti keuangan negara selama ini, yang memanfaatkan para bendaharawan pemerintah daerah, sehingga keleluasaan para pejabat daerah dalam mengelola keuangan tersebut kedalam rekening pribadinya terlindungi.
Seperti yang dilansir Kompas.com : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mengungkap adanya rekening miliaran rupiah milik sepuluh pegawai negeri sipil muda. Rekening yang berindikasikan adanya tindak pidana pencucian uang negara ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
Apakah laporan ini sudah ditindak lanjuti oleh KPK ? dan apakah ini menjadi PR baru KPK yang Baru, bisa jadi pada akhirnya KPK hanya asyik mengurus kasus ini, sehingga meninggalkan Kasus-kasus lain yang masih belum tuntas proses penyidikannya. Lagi-lagi isu ini terkesan sebagai sebuah cara mengalihkan isu besar yang ada.
Membicarakan persoalan korupsi ini sama halnya membicarakan sesuatu yang ada dalam lingkaran setan, karena hanya berputar dan berkutat disitu-situ saja, hanya waktu pengusutannya saja yang dibikin lama, harapan untuk tuntasnya malah jauh sekalai dari harapan.
PNS yang tergolong rawan adalah Para pegawai muda, ini umumnya golongan IIIB sampai IV yang potensial dan menduduki tempat-tempat strategis di lembaga negara, seperti bendahara. Memang bendaharawan ini lah yang menjadi sasaran para konspirator, karena posisi ini yang mudah dimanfaatkan dan diajak kerjasama. Sudah menjadi rahasia umum, kalau bendaharawan ini adalah juga kurir pemerintah daerah untuk memberikan upeti ke pemerintah pusat, ini sudah terjadi sejak jaman ordebaru.
Rata-rata bendaharawan Pemda itu kaya raya, dan memliki berbagai asset baik didaerahnya sendiri maupun di Ibu Kota, ini bukanlah hal yang aneh. Karena berada diposisi itu memang menjadi incaran banyak orang, dan jangan heran juga kalau sikut menyikut dan saling menjatuhkan diantara pejabat di Pemda sering terjadi, itu semua hanya demi pemerataan pembagian hasil korupsi.
Beberpa sumber tulisan dikutip dari Kompas.com
Illustrasi : Kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar