Menjelang Pemilukada DKI Jakarta, berbagai Kampanye Negatif pun digalakkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, kampanye negatif atau Black Campaign ini tujuannya bermacam-macam, yang jelas yang akan dituding menjadi biang keroknya adalah kelompok para pendukung Kontestan Pemilukada.
Kalau salah satu pasangan kontestan yang menjadi sasaran, tentu saja dugaan akan diarahkan pada lawannya, begitulah seterusnya. Kalau kampanye negatif ini sudah dimulai, maka jelas akan ada pasangan kontestan yang akan di untungkan, misalkan saja, Maksud hati ingin Menohok Jokowi dan Ahok, tapi yang diuntungkan malah Jokowi dan Ahok.
Begitu juga seterusnya jika terjadi terhadap pasangan kontestan lainnya. Kampanye yang sehat dengan cara berpolitik yang sehat, jauh akan lebih bermanfaat jika dibandingkan cara kampanye negatif, karena pada akhirnya yang akan meraih banyak simpati tetap saja pasangan kontestan yang paling teraniaya.
Pemilukada DKI Jakarta ini harusnya dijadikan pemilukada yang bisa ditauladani oleh Propinsi lainnya, karena sebagai Ibu Kota Republik Indonesia dan pusata Pemerintahan Indonesia harusnya menjadi Barometer bagi daerah lainnya. Kalau seandainya pemilukada DKI ini cacat dalam pelaksanaannya, maka akan menjadi preseden buruk bagi pelaksanaan Pemilukada didaerah lainnya.
Budaya bersaing dengan cara-cara yang tidak sehat seharusnya sudah ditinggalkan oleh para politisi kita, apa lagi beberapa tahun kedepan negara ini akan mengahadapi Pilpres dan Pemilu 2014, iklim berpolitik yang sehat sudah harus diciptakan dari Pemilukada DKI sekarang ini.
Ada kepanikan yang terlihat dari beberapa pasangan kontestan Pemilukada DKI dalam bersaing dengan pasangan Jokowi dan Ahok, sehingga berbagai kampanye negatif pun dimunculkan, sekali pun sasaran yang terlihat tidak pada kubu Jokowi dan Ahok, tapi secara politis diharapkan akan berdampak pada kubu Jokowi dan Ahok, jadi ingin menohok Jokowi dan Ahok, yang diuntungkan malah Jokowi dan Ahok.
Foto : Metro Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar